Siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga adalah pertanyaan yang harus terjawab sebelum pernikahan terjadi. Ini merupakan sebuah kesepakatan kedua belah pihak, agar hubungan pasangan suami istri tetap harmonis. Tak jarang pertengkaran disebabkan oleh hal-hal mendasar yang belum dibicarakan sebelum menikah. Apalagi ini menyangkut masalah keuangan rumah tangga, hal krusial yang bisa memicu sengketa.
Contents
Siapa yang Berhak Mengatur Keuangan Rumah Tangga? Suami Atau Istri?
Ini sekadar cerita, ketika sebelum menikah sepsang muda-mudi bersepakat tentang sesuatu.
“Bang, kalau nanti sudah nikah, apa yang harus kulaukuan saat Abang marah?” Awalnya laki-laki yang dipanggil abang merasa geli dengan pertanyaan calon istrinya ini, tetapi ia tahu ada baiknya hal sepele ini disepakati.
“Kalau aku marah, sebaiknya kamu diam, Ay. Jangan pernah menyela atau membalas kemarahanku” jawab si abang serius.
Akhirnya memang itulah yang terjadi ketika sang suami marah, maka si istri ingat pesan yang dulu disampaikan untuk tetap diam. Ternyata cara ini ampuh untuk meredam kemarahan suami. Rumah tangga keduanya juga langgeng sampai si Abang berpulang terlebih dulu pada usia perkawinan ke-17.
Pentingnya Bijak Mengatur keuangan
Ilustrasi di atas sekadar referensi bahwa sebuah kesepakatan akan menjadi penyelamat perkawinan. Begitu juga untuk masalah keuangan, siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga perlu disepakati terlebih dulu. Jika tidak, bisa saja overlap atau tumpang tindih urusan finansial rumah tangga. Bisa bahaya, kan?
Sebagai contoh jika disepakati pengaturan uang rumah tangga oleh suami, maka istri tinggal menyesuaikan diri. Bisa saja istri yang membuat perencanaan, tapi tetap keputusan ada pada suami.
Baik oleh suami atau oleh istri, yang terpenting adalah dia harus bijak dalam mengatur lalu lintas keuangan keluarga. Ia juga harus tertib membuat catatan pemasukan dan pengeluaran, serta bisa membuat pertanggungjawaban.
Baca juga : Nama Usaha Makanan, Ini Dia Rekomendasinya
Supaya Keuangan Rumah Tangga Aman
Momen Ramadhan seperti saat ini bisa jadi waktu terbaik untuk evaluasi. Apakah sudah benar cara pengelolaan keuangan rumah tangga kita? Apakah adalah masalah keuangan dalam (paling tidak) 6 bulan terakhir ini? Dan apakah ada pertengkaran yang disebabkan oleh urusan keuangan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi bahan audit keuangan rumah tangga oleh pasangan suami istri. Bisa jadi dari audit mandiri ini akan terjadi perubahan perihal siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga
Ini hanya salah satu contoh bentuk tabungan yang bisa kita miliki. Bayangkan saja jika anggota keluarga kita tiba-tiba sakit dan butuh perawatan, tentu biayanya tidak sedikit, kan? Salah satu referensi adalah
Momen Ramadhan untuk Evaluasi Pengelolaan Keuangan
Mengapa harus di bulan Ramadhan? Karena bulan ini seumua keluarga akan memiliki grafik pengeluaran yang cenderung meningkat. Menu buka puasa dan sahur yang lain dari hari biasa, belanja baju lebaran dan beli kue-kue untuk hantaran lebaran. Masih ditambah lagi dengan pengeluaran lain-lein seperti amplop lebaran untuk para keponakan.
Peran Perempuan Sebagai Pahlawan Keluarga Saat Ramadhan
Judul ini bukan untuk menonjolkan peran erempuan dan mengesampingkan peran laki-laiki, ya. Ini lebih pada pendapat aku bahwa momen Ramadhan dan lebaran ini perempuan punya andil besar dalam menjaga tetap sehatnya keuangan rumah tangga. Kali ini buka soal siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga, sih. Namun lebih pada peran perempuan sebagai ibu rumah tangga yang berusaha menjaga status keuangan keluarga pada taraf aman.
Baca juga :Parcel Sembako Lebaran, Peluang Bisnis Manis Jelang Hari Raya
Trik Aman Kelola Keuangan Ala Perempuan
Mungkin bagi kaum laki-laki, perempuan cenderung terlalu berhati-hati, termasuk soal uang. Padahal sejatinya di mata ibuk-ibuk alias kaum perempuan ini, bapack-bapack justru yang suka kurang hati-hati kalau pegang uang. Suka mudah kasihan pada teman lalu main kasih pinjam, atau beli-beli barang yang kurang penting.
Beda dengan perempuan yang mempertimbangkan banyak aspek ketika membelanjakan uang. Ibaratnya kaya belanja sayur di Abang Sayur dengan sedikit uang perempuan akan berusaha mendapat semua yang dibutuhkan. Bukan berarti cari gratisan, ya. Tetap bayar! Hanya saja perempuan akan memperhitungkan seberapa besar uang untuk membeli sayur dan seberapa banyak harus disisihkan untuk kebutuhan besuk pagi.
Menabung Uang Belanja Melalui Asuransi
Agak unik memang kaum perempuan ini, bahkan dari uang belanja sayur pun bisa, loh, dipakai belanja premi asuransi. Keren, kan?
Dalam pikiran perempuan, saat ada anggota keluarga yang sakit, pasti si ibu dulu yang paling kelimpungan. Memikirkan bagaimana merawat si sakit sudah otomastis dilakukan. Perempuan juga akan putar otak bagaimana soal pembiayaan perawatan si sakit.
Ada ide bagus mengalihkan sebagian uang belanja sayur untuk membeli Asuransi Kesehatan. Keduanya sama-sama usaha proteksi kesehatan keluarga. Makanan sehat dari sayur adalah proteksi jangka pendek, sedangkan asuransi kesehatan rawat jalan bisa jadi tabungan ketika ada yang sakit dan butuh perawatan lebih serius.
Asuransi Kesehatan dan Perlindungan Keluarga di Masa Depan
Kau sudah pernah dengar Garda Healthtech? Dari informasi yang aku baca, produk asuransi milik Asuransi Astra memberi perlindungan kesehatan berupa Asuransi Rawat Jalan Cashless. Artinya banyak layanan kesehatan yang bisa kita dapat secara cuma-cuma jika kita membeli paket asuransi yang ditawarkan. Ya, seperti menabung uang, yang bisa kita ambil keuntungannya dengan periksa gratis. Jadi pada waktu ada anggota keluarga yang sakit, kita tidak perlu pusing soal biaya periksa.
Fasilitas konsultasi tatap muka dengan rujukan dengan dokter umum atau spesialis, jumlahnya akan disesuakian dengan paket perlindungan kesehatan yang kita pilih. Ada juga konsultasi melalui aplkasi halodoc dengan jumlah free tertentu pula.
Penutup
Nah, jadi benar ya, urusan Siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga sebenarnya bukan menjadi hal utama. Yang justru perlu dipikirkan adalah kebijakan pengaturan keuangan keuarga yang hars dipatuhi oleh semua anggota keluarga.
Memiliki Asuransi kesehatan rawat jalan dengan biaya rendah mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 1.200.000 (tergantung kemampuan kita) bisa menjadi solusi masalah keuangan keluarga. Dengan demikian belanja sayur mayur sebagai asupan gizi baik untuk keluarga tetap berjalan. Demikian juga dengan perlindungan kesehatan keluarga ketika tiba-tiba ada yang jatuh sakit.
Jadi, jawaban dari Siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga adalah keduanya, baik istri maupun suami. Tinggal disepakati siapa yang pegang “dompet” dan siapa yang kontrol “kalkulator”, hehe.
Salam Sehat
idekece
Komentar Terbaru