Pilih Laman

Momen di Rumah yang Tak Terlupakan ini tak pernah kubayangkan sebelumnya. Memang sih, aku tahu setiap orang akan mengalaminya, kehilangan orang terkasih yang jadi separuh jiwa kita. Tetapi.. tak kukira akan secepat ini, dan sedramatis ini. Kalau kemudian kutulis Shopee dalam judul cerita ini, memang begitulah kenyataannya, kamu mau baca ceritaku?

Contents

Pandemi Mengubah Banyak Hal, Termasuk Jalan Hidupku

Desember 2020 menjadi momen di rumah tak terlupakan dalam sejarah hidupku. Bulan itu, 8 purnama setelah pemberlakuan kebijakan stay at home. Belajar di rumah, bekerja di rumah, dan belanja dari rumah, semua dilakukan dari rumah saja karena wabah Corona di mana-mana.

Semua orang (termasuk keluargaku) sibuk belajar bagaimana menerapkan 3M ( Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) yang kemudian meningkat menjadi 5 M. Dua M berikutnya adalah menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Dua kebijakan ini ditambahkan seiring makin naiknya grafik jumlah orang yang terpapar virus Covid-19, bahkan terenggut nyawanya karena tak mampu bertahan.

protocol kesehatan 5M

image : Canva

Derai Hujan dan Air Mata Kehilangan

Awal bulan Desember 2020, aku disusul kedua anak perempuanku merasa kurang enak badan. Rasanya seperti masuk angin biasa dengan sedikit gejala flu. Tak kuanggap itu sebagai kondisi sakit, karena aku masih mencuci, memasak dan keluar berbelanja seperti biasa.  Alhamdulillah sekitar 5 hari kami baikan, hanya dengan minum obat flu dan lebih banyak istirahat. Aku sendiri masih berkativitas seperti biasa meskipun tiga hari itu hujan deras. Berhenti sebentar lalu hujan lagi, Saat Maghrib mereda, namun pas adzan Isya air dari langit mengguyur lagi.

Hari ke-empat setelahnya kulihat suamiku mulai bersin-bersin. Sesekali beliau mengenakan jaket saat pergi ke masjid di dekat rumah kami. Selayaknya memiliki anggota keluarga yang sakit, aku sigap menyiapkan obat dan makanan hangat berkuah supaya semangat mengisi energi. Tanggal 13 Desember suamiku berinisiatif memeriksakan diri ke dokter, karena keluhan pusing. Dua hari meminum obat dari dokter pusing tak juga berkurang, malah muncul batuk yang sesekali datang.



 

Singkat Cerita …

“Mas, ke dokter lagi, aja. Kan, kemarin belum ada batuk, biar dapat obat batuk” saranku yang dijawab dengan santai “Nggak papa, pusingnya sudah berkurang, kok. Aku nggak papa”. Jujur aku mulai khawatir dengan kondisinya. Esok paginya, tanggal 16 Desember sedikit kupaksa kuantar beliau ke dokter, kusampaikan munculnya batuk dua hari terakhir ini pada dokter langganan keluarga kami.

Malam itu, kuajak bicara lebih serius suamiku untuk tidak mengabaikan sakitnya kali ini. Bagaimanapun, kita sedang ada di masa pandemi, di mana beberapa gejala yang dirasakan suamiku mengarah pada paparan Covid-19.

Pagi berjalan amat cepat, melihat kondisi yang melemah sejak semalam, kubawa suamiku ke rumah sakit terdekat. Rasanya ini memang terlalu cepat karena hari Kamis malam, 17 Desember 2020 suamiku kembali pada Sang Khalik. Ah, aku memlilih skip cerita pada bagian ini, cukup kurasakan tak ingin kuceritakan bagaimana pilunya.

momen di rumah yang tak terlupakan

18 Desember 2020, suamiku diantar ke peristirahatan terakhirnya setelah selesai jamaah sholat Jum’at.

Momen di Rumah yang Tak Terlupakan Kulalui Bersama Shopee

Ini belum usai, perjuangan baru dimulai. Ya, babak baru akan dimulai lagi, saat kami berlima positif terpapar Covid-19. Kami masuk kategori Orang Tanpa Gejala, karena tak ada keluhan berarti. Dua hari setelah kepergian suami, kami sekeluarga besar melakukan test rapid antibodi.

Dari 11 orang yang ada di lingkungan rumah kami, 4 diantaranya hasilnya reaktif. Supaya lebih yakin dengan hasilnya, kami lanjut melakukan tes swab PCR 21 Desember 2021.  tanggal 26 desember hasil tes keluar, 9 orang positif, termasuk aku dan keempat anakku. Hari-hari kemudian kami penuhi jadwal ketat untuk menjalani isoman, mulai dari mengatur menu sehat bergizi, berjemur, berolahraga, sampai mengonsumsi obat dan vitamin.

momen di rumah yang tak terlupakan menu harian isoman

Seperti inilah menu kami sehari-hari selama sebulan.

Menata Hati, Menata Hari-hari

Awalnya, aku cukup bingung bagaimana mengatur ini-itu, semuanya seperti memenuhi ruang pikirku. Bagaimana menerima keadaan, bahwa kini aku sendiri yang harus membesarkan anak-anak. Kesedihan dan rasa kehilangan hampir merubuhkan semangat hidupku. Alhamdulillah, justru kondisi terpapar Covid-19 ini seperti melecut asa melanjutkan rencana dan cita-cita kami. More than that, ada yang lebih penting saat ini, berikhtiar sembuh dan terbebas dari Corona. Mengganti status positif menjadi negatif, baru bisa melanjutkan hidup kami.



 

Memenuhi Kebutuhan Vitamin Lewat Shopee

Allah Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Melalui tangan-tangan kerabat dan sahabat, Allah membantu kami bangkit, mengumpulkan energi untuk berdiri dan melangkah lagi. Masya Allah… Tabarakallah… Saat tak berdaya, tak bisa ke mana-mana, hanya di rumah saja untuk waktu yang lama, kasih sayang Allah mengalir deras dari mana-mana. Ini sungguh menguatkanku, memberi energi lebih untuk berjuang demi keempat anakku. Mereka harus sembuh, harus sehat, harus semangat menyambut masa depan. Sungguh ini menjadi momen di rumah yang tak terlupakan.

Untuk memenuhi kebutuhan sayur dan buah harian cukup mudah, ada tukang sayur keliling langganan yang tiap hari datang. Aku tinggal ketik pesan whatsapp, bahan makanan hari ini diantar di depan gerbang. Sedangkan untuk kebutuhan obat dan vitamin, aku memesan secara online lewat Shopee.

momen di rumah yang tak terlupakan beli vitamin di Shopee

Begini cara memenuhi kebutuhan vitamin, Shopee Dari Rumah.

Blog Sebagai Sarana Writing For Healing Bagiku

Sebenarnya sudah lama kudengar bahwa menulis bisa menjadi sarana terapi bagi hati. Harusnya hobi menulis ini bisa kujadikan senjata untuk menyembuhkan diri.  Sayangnya awal minggu isoman tenaga dan pikiran benar-benar terkuras. Kebiasaan menulis yang selama ini kujalani ikut terhenti, padahal dua blog yang kubangun mulai menampakkan hasil. Order menulis yang mulai bermunculan, beberapa terlewat karena belum benar-benar ada semangat.

Pada saat masih isoman, masih dalam suasana duka satu job blog kukerjakan ala kadarnya. Bukan tak mau berusaha, tetapi fisik memang masih tak berdaya. Apalagi program isoman kami memang masih harus banyak-banyak beristirahat, supaya virus tak makin melemahkan kondisi kami.

Apresiasi dari klien yang luar biasa menyemangati saya untuk bangkit. Aku mendapat dispensasi, dari sekian tugas yang harus dilaksankan, hanya beberapa poin yang wajib kukerjakan. Apalagi support dari teman-teman blogger sungguh membuat aku terharu. Mereka yang belum pernah kutemui di dunia nyata, tapi mereka nyata ada dalam masa duka.

Kontes Blog Shopee #NgeBlogDariRumah

Dukungan moril dan materiil mengalir dan benar-benar mampu menarikku untuk bangkit. “Ayo, ngeblog lagi, sekali tepuk, dua kena, satu sebagai sarana penyembuh jiwa dari luka, dua menambah penghasilan” Aku berusaha memompa kembali semangat ngebogku yang meredup akhir-akhir ini. Satu demi satu pekerjaan menulis untuk blog selesai, dan sedikit demi sedikit fee dari blog terlihat mengisi “celengan”.

Saat teman blogger membagikan informasi kontes blog Shopee dengan tema Ngeblog dari Rumah, aku langsung mengisi formulir dan menulis cerita singkat pengalaman isoman ditemani Shopee. Kaget campur senang waktu ada email dari panitia Kontes Blog Shopee bahwa aku terpilih sebagai 50 pendaftar terbaik yang lolos ke babak kedua.



 

Pucuk dicinta ulam tiba, saat aku butuh support untuk bangkit, kontes menulis ini seperti jembatan untuk mewujudkannya. Dengan sepenuh hati kutulis cerita Momen di Rumah yang Tak Terlupakan ini, sebagai tanda aku tak melow lagi. Kususun kalimat demi kalimat untuk mencatat, ini adalah momen terbaik untuk kembali menyapa dunia. Here I go again, mengembangkan diri melalui tulisan. Aku ingin seperti dulu lagi, menulis buku lagi, mengirim opini ke koran lagi. Bahkan aku juga ingin “ternak blog” (memiliki banyak blog) supaya  kelak bisa jadi warisan untuk keempat anakku.

momen di rumah yang tak terlupakan dengan mengembangkan diri

Beberapa caraku mengembangkan diri melalui tulisan

Subhanallah, tak terasa masa-masa panjang penantian berhasil kami lalui. Buah kesabaran dan keikhlasan menjalani, diganjar oleh Allah dengan kesembuhan.  Tanggal  16 Januari 2021 kami mendapat surat sehat dari Puskesmas. Total aku dan anak-anak menjalani isoman satu bulan, tanggal 17 Desember 2020 sampai 16 Januari 2021. Begitulah, karena test swab PCR kedua tanggal 2 Januari hasilnya masih positif, hehe (nambah lagi deh satu periode isoman 14 hari).

Tanggal 17 Januari 2021, untuk pertama kalinya kami mengunjungi malam suami. Karena baru hari ini juga kami bisa bebas bepergian. Belum bisa kutahan air mata saat melihat gundukan tanah yang mulai mengering dengan dua kayu penanda. Masya Allah, di sanalah kini suamiku berada.

Kubimbing anak-anakku memanjatkan doa untuk papa mereka, sambil berjanji dalam hati melaksanakan pesan terakhir suami. “Kamu pulang aja, jaga anak-anak” kalimat terakhir yang diucapkan untukku melalui sabungan telepon, dari ruang IGD Isolasi rumah sakit.

momen di rumah yang tak terlupakan bersama shopee

Harapanku untuk Shopee Kini Dan Nanti

Shopee sejauh ini sudah banyak membantuku, mendekatkan sesuatu yang jauh, memudahkan sesuatu yang tersa sulit. Bahkan membantku mewujudkan kepedulianku pada orang lain. Saat ada saudara di luarkota yang terpapar covid, aku cukup meminta alamat mereka. Vitamin dan beberapa keperluan isoman kukirim lewat Shopee, mudah, kan?.

Dan bahagianya, ketika mengetik pada kolom pencari judul buku yang kutulis “365 Hariku Bersama Ananda” ternyata ada di Shopee juga, duh.. sukaaa 😉

Buku 365 Hariku bersama ananda ada di Shopee

“365 Hariku Bersama Ananda” Buku soloku yang terbit Januari 2020 nyempil diantara game-game seru di Shopee

Semua Ada di Shopee, Apa yang Belum Ada?

Pegang HP dan buka shopee itu seperti “menggenggam dunia”. Apa saja yang kita butuhkan hampir semua ada. Paling tidak ada 25 kategori dengan 15 kategori rekomendasi. Programnya juga banyak, mulai dari Shopee Dari Rumah, Shopee Barokah, Shopee Pilih Lokal, ShopeeFood, Serba Seribu dan banyak lagi yang lain. Bahkan kalau sekadar cari hiburan, bisa main shopee tanam atau Shopee Candy, Shopee Bubble, Shopee Pets, atau Shopee Lucky Prize.

Sekarang yang kuingin dari Shopee adalah membeli konsultasi. Hehe ya, gimana, ya kebutuhan sekarang makin banyak, kalau ada di Shopee aku bisa order konsultasi psikologi untuk anak-anakku, konsultasi keuangan untukku sendiri. Sekarang anak-anakku pun akrab dengan istilah keranjang saya  atau check out Shopee.

Mereka sering membeli keperluan mereka di Shopee, mulai dari assesoris HP sampai karet ikat rambut. Inginnya Shopee bisa jadi teman belajar apa saja untuk mereka, seperti belajar memasak. Pasti seru kalau anakku bisa belajar bikin kue bersama Shopee, semoga keinginan ini bisa terwujud, ya.

momen di rumah yang tak terlupakan belajar bersama Shopee

Bisa nggak ya, Shopee menyediakan kategori konsultasi online?

Penutup

Inilah ceritaku tentang Momen di Rumah yang Tak Terlupakan yang berhasil kulalui bersama Shopee. Cukup panjang, memang. Ini bukan hanya sesuatu yang ingin kukenang, tetapi juga sesuatu yang menjadi pijakan bahwa hidup memang akan terus berjalan. Pahit manis kehidupan akan dialami setiap manusia. Sedih senang akan datang saling bergantian mengisi catatan sejarah masing-masing. Tinggal bagaimana kita memaknai bahagia yang ada, dan semangat menjalani ujian yang sedang mendera. Terima kasih, telah berkenan membaca, semoga kita selalu ada dalam lindungan Allah Subhanahu Wata’ala.

Salam,

Anik Sitatur Rohmah

===

Artikel ini diikutsertakan dalam Kontes Blog Shopee #NgeBlogDariRumah

Intellifluence Trusted Blogger