Cara mengatasi ruam popok pada bayi, penting untuk diketahui oleh ibu, terutama new mom atau ibu baru. Anda mendapati bercak-bercak kemerahan pada area pantat dan selangkangan bayi? Atau bayi mendadak menjadi lebih rewel dan sering menangis saat Anda mengganti popoknya? Itu bisa jadi pertanda bahwa ia terkena ruam popok. Ruam popok umumnya ditandai dengan kemunculan bercak-bercak kemerahan yang terasa sangat gatal.
Bahkan, ada kalanya rasa gatal tersebut disertai dengan rasa panas yang membuat kulit bayi memerah. Tak heran jika bayi Anda merasa tidak nyaman. Untuk new moms, sangatlah penting untuk mengenali sekaligus tahu cara mengatasi ruam popok pada bayi.
Contents
Penyebab Terjadinya Ruam Popok
Penyebab ruam popok umumnya disebabkan oleh kondisi popok yang kotor oleh urine dan kotoran bayi. Akan tetapi, di balik itu ternyata ada juga penyebab lain yang patut diwaspadai. Berikut adalah ulasan penyebab lain dari ruam popok yang wajib Anda waspadai:
1. Gesekan Antara Kulit Bayi dengan Popok
Gesekan yang terjadi antara kulit bayi dengan popok juga bisa mengakibatkan terjadinya ruam popok. Ini umumnya terjadi jika Anda membelikan popok bayi dengan ukuran yang terlalu kecil. Setiap bayi bergerak, maka kulit si kecil akan bergesekan secara langsung dengan permukaan pinggiran popok. Semakin aktif ia bergerak, maka akan semakin sering pula gesekan terjadi. Akibatnya, kulit bayi pun terkena iritasi hingga menimbulkan ruam. Bahkan, bisa jadi kulit si kecil juga menjadi lecet gara-garanya.
Baca juga : Cara Meningkatkan Percaya Diri dalam Bergaul
2. Infeksi Jamur Candida albicans
Infeksi jamur Candida albicans juga bisa menjadi penyebab utama munculnya ruam popok. Jamur ini bisa muncul jika kondisi popok bayi basah dan lembap. Ini sering terjadi jika Anda sangat jarang mengganti popok si kecil. Sama seperti jamur dan bakteri pada umumnya, jamur Candida ini sangatlah menyukai lingkungan yang lembap.
Jumlah jamur bisa menjadi sangat banyak. Ditambah lagi, jika si kecil mengonsumsi antibiotik, maka hal tersebut dapat mengakibatkan bakteri baik yang menghambat pertumbuhan jamur Candida ini mati. Jamur yang berkembangbiak dapat kemudian mengakibatkan infeksi.
Infeksi tersebut kemudian akan memunculkan ruam-ruam yang gatal. Jika tidak segera diobati, bisa saja ruam tersebut berubah menjadi penyakit bernama Candidiasis. Candidiasis biasanya ditandai dengan ruam yang kelihatan semakin merah dan mengakibatkan bengkak.
3. Reaksi Alergi
Bayi memang kulit yang sangat sensitif. Sehingga, tak mengherankan jika kulitnya mudah terkena alergi. Reaksi alergi tersebut bisa muncul dalam bentuk ruam-ruam pada bagian popok. Reaksi alergi bisa muncul jika bayi alergi terhadap kandungan pewarna kimia yang ada di dalam popok.
Selain itu, reaksi alergi tersebut juga bisa muncul akibat penggunaan deterjen atau pewangi pada popok kain. Ruam pada popok ini juga bisa dipicu oleh alergi terhadap bahan kimia yang ada di dalam sabun mandi, dan baby wipes yang mengandung alkohol. Selain itu, alergi ini juga bisa timbul pada bayi yang mulai menginjak masa MPASI. Beberapa jenis makanan bisa jadi pemicu timbulnya alergi dan mengakibatkan munculnya ruam.
4. Kontak Antara Kulit Bayi dengan Urine dan Kotoran
Kondisi popok yang kotor akan mengakibatkan kulit bayi yang senstiif jadi terekspos oleh kotoran dan urinenya. Apalagi, kalau bayi tidur dalam kondisi popok setengah penuh, atau bahkan penuh. Selain tidurnya menjadi tidak nyaman, kondisi di dalam popok yang lembap juga mengakibatkan berbagai bakteri, kuman, dan jamur berkembangbiak dengan pesat. Terlebih lagi, jika bayi mengalami diare.
Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi
Ruam popok sebaiknya diatasi semenjak dini. Salah satu cara perawatan untuk bayi yang terkena ruam popok adalah dengan mengoleskan krim salep. Krim salep dari Bepanthen mengandung zat-zat yang dibutuhkan untuk membantu meredakan ruam popok. Jika dalam jangka waktu 3 hari setelah pengaplikasian ruam popok belum mereda, sebaiknya segera hubungi dokter, ya. Semoga cara mengatasi ruam popok pada bayi di atas membantu.
Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan kebersihan badan, pakaian dan area bermain bayi. Pahami juga bahasa bayi yang mengungkapkan apa yang dirasakan atau diinginkannya. Semakin sering new mom berinteraksi dengan bayi, akan semakin mudah mengetahui bahasa bayi.
Oh, ya. new mom sebaiknya tidak menunda memberi respon ketika bayi meminta perhatian, baik lewat tangisan atau ocehan. Hal ini akan membangun kepercayaan bayi kepada orang tuanya. Juga makin melekatkan bonding antara bayi dan ibu.
Penutup
Ruam popok, jika dibiarkan tanpa penanganan tepat akan bisa menimbulkan masalah lain. Untuk itu perlu langkah yang tepat sebagai cara mengatasi ruam popok pada bayi. Bayi yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan bahagia. Gangguan yang teratasi dengan segera akan menumbuhkan rasa percaya diri pada bayi. Kelak ia akan memiliki kemandirian dan kepercayaan diri yang kuat.
Sumber Referensi :
1. Diaper Dermatitis, hopkinsmedicine. Diakses pada 11 Maret 2022 dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diaper-dermatitis
2. S.Behring, Diaper Rash Treatment, 29 November 2021, healthline. Diakses pada 11 Maret 2022 dari https://www.healthline.com/health/home-remedies-diaper-rash#keep-it-clean-and-dry
Komentar Terbaru